logo

Written by Afwan Arsyad, A.Md. on . Hits: 4724

1g

PENYAKIT  HATI

Oleh : Alimuddin  M.*

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an Surah al Isra’ ayat 93 yang artinya:  Dan Kami turunkan al-Qur’an adalah menjadi obat penawar dan merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman.  Rasulullah saw mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa: Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada Engkau sehat walafyat di dunia dan akhirat (HR. Hakim).  Sehat walafyat selalu kita mohon kepada Allah swt agar kita terhindar dari segala macam penyakit.  Penyakit manusia ada dua macam, yaitu penyakit jasmani dan penyakit rohani. 

Yang pertama: Penyakit Jasmani.  Penyakit ini tidak dirasakan oleh orang lain, tetapi hanya dirasakan oleh sipenderita itu sendiri.  Dalam menghadapi penyakit jasmani ini, manusia mempunyai sikap yang unik.  Jika seseorang badannya terasa sakit, maka orang tersebut segera mencari orang yang bisa menyembuhkannya.  Ada yang ke dokter, ada yang ke tukang pijat, ke tabib dan sebagainya.  Ke manapun akan dicarinya orang yang sekiranya dapat membantu menyembuhkannya.   Kepada orang yang berhasil menyembuhkannya ia akan berterima kasih, meskipun ia harus kehilangan banyak uang, atau bahkan kehilangan anggota badannya karena terpaksa harus dibedah dan diamputasi demi kesembuhan penyakitnya.  Akan tetapi sikap dan tindakan semacam ini tidak berlaku terhadap penyakit jenis kedua, yaitu penyakit rohani, seperti sombong, angkuh, rakus, kejam, bakhil, kikir, dendam, iri hati  dan sebagainya.   Anehnya, orang yang terserang penyakit rohani ini akan selalu merasa dirinya sehat.  Ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang terserang penyakit rohani yang amat  berbahaya.  Namun justru orang lain yang merasakan akibatnya.  Penyakit rohani ini akan lebih berbahaya lagi bila yang terkena adalah para pejabat, penguasa, orang kaya atau orang yang mempunyai pengaruh di lingkungan masyarakatnya. 

Mengapa demikian?  Karena orang yang menjadi korban penyakitnya adalah masyarakat luas.  Orang-orang seperti Namrud, Abu Lahab, Abu Jahal, Qarun, Hitler dan sebagainya, banyak mengorbankan rakyatnya.  Dalam dunia modern sekarang ini, banyak sekali Namrud-Namrud dan Firaun-Firaun modern.  Banyak sekali Qarun-Qarun zaman sekarang ini, baik yang besar maupun yang kecil-kecilan.  Karena itu, jangan heran bila korban-korban penyakit rohani terus menerus berjatuhan.  Kita lihat sekarang, banyak sekali rakyat yang menjadi korban peperangan, nasib anak manusia di Rohingnya, di Palestina dan lain-lain.  Di Indonesia sendiri setiap hari kita jumpai di berbagai media cetak dan elektronik, korban-korban penyakit rohani selalu berjatuhan, seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penipuan, korupsi, manipulasi, politik kotor dan lain-lain.  Tapi orang yang terserang penyakit rohani ini tidak merasa senang terhadap orang yang berusaha mengobatinya.  Bahkan kadang-kadang marah, benci dan memaki-maki kepada orang yang akan mengobatinya.  Jika dinasehati, kadang marah kepada orang yang menasehatinya, jangankan berterima kasih, malahan keluar perkataan seperti : “Ah,  peduli amat dengan urusan orang lain, urus saja dirimu sendiri”.  Orang-orang  yang berusaha mengobati penyakit rohani ini harus bersedia menerima resiko pahit, seperti dicaci, dimaki, dikucilkan, disiksa, bahkan ada yang sampai diculik dan dibunuh.  Dokter-dokter rohani yang banyak menerima resiko seperti itu contohnya adalah para Nabi dan Rasul.  Nabi Musa As. misalnya, terpaksa harus meninggalkan kampung halamannya, diusir, karena mencoba menyembuhkan Fir’aun dari kesombongan dan kezalimannya.  Nabi Muhammad Saw., terpaksa berhijrah ke Madinah karena mencoba mengingatkan pembesar-pembesar Quraisy dari kesombongan dan kemusyrikannya.  Nabi Ibrahim As. harus dibakar hidup-hidup.  Nabi Yahya As. dan Zakariya As. mati dibunuh oleh kaumnya dan lain-lain.  

Sekarang ini pun semakin banyak orang yang terserang penyakit rohani tetapi mereka seolah tidak menyadarinya.  Untuk mencegah dan mengobati penyakit rohani ini caranya adalah dengan memperdalam, mempelajari, memahami dan mengamalkan ajaran Islam ikhlas karena Allah semata, demi mencapai keridaan Allah Swt.  serta selalu berzikir mengingat kepada-Nya.  Penyakit rohani ini datangnya tak terduga, ia berjangkit ketika iman dalam keadaan lemah.   Oleh karena itu, Allah Swt. membimbing kita supaya selalu sehat jasmani dan rohani, yaitu hendaklah kita banyak-banyak membaca al-Quran.  Sebagaimana firman Allah dalam Qs. al-Isra: 93:  Dan kami turunkan al-Quran adalah menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, kita sangat perlu untuk melakukan konsultasi iman dan mental kepada Allah Swt., minimal 5 kali dalam sehari semalam setelah kita bergulat dengan kesibukan hidup duniawi yang kadang-kadang sampai lalai dan lupa akan firman Allah dan petunjuk-petunjuk Rasulullah Saw.  Marilah kita bertekad dalam kehidupan ini meningkatkan kualitas iman kita dengan selalu berusaha melatih diri mengendalikan hawa nafsu, menjauhi segala macam penyakit rohani demi mencapai derajat kemanusiaan tertinggi, yaitu derajat Taqwa kepada Allah swt.  Mudah-mudahan kita selalu dalam hidayah dan rahmat-Nya, amin!

Hubungi Kami

Pengadilan Tinggi Agama Ambon

Jl. Raya Kebun Cengkeh Batumerah Atas Ambon - 97128

Telp: (0911) 341171

Fax:  (0911) 355296

Website : www.pta-ambon.go.id

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.